Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Perempuan Tua

Gambar
Dia gelar koran di depan stasiun kota. Dari dalam bungkusan plastik hitam dikeluarkannya sedikit gorengan dan air putih. Aku, kamu, dan mereka sempat tak acuh akan hadirnya. Kami sibuk urusan masing2. Aku lapar, sibuk makan pop mie. Kamu sibuk, benar sibuk menjawab tiap telepon dr kolega. Mereka yg lainnya pun sibuk berlaku, laku apa saja biar dikata punya kerja. Sampai ia bertanya padaku, “pop mie nya masih nyisa?”

Betina

Percayalah hay  betina,  "Kepada yang membuat nyaman lalu pergi meninggalkan? Ketulusan tak setega itu," Perempuan itu bukan ingin menyulut, dia hanya ingin konsisten. kau sebut ia jahat, bukankah mubazir jika tuduhan tak terlaksana? Perlukah betina, diungkapnya kehipokritan sesamamu? Yg kau kata sebagai kepo?  Perempuan tak punya waktu bahkan untuk menyungging sinis terhadapmu. Sesamamu dg rela hati memberi arti kemajemukan, status menggunjing, status menghasut dan status terhapus. Ah, apa kau tahu? Sebagai perempuan haruslah berdiri di depan, bukan menghamba kepada tuan. Berhentilah bercakap dan bermuka dua, tak ada perempuan yang memaksa untuk dikenalkan atau mengenalkan orang tua. Para perempuan, cukup diam, bergerak angkuh, dipersilahkan, dimohonkan. Tidak ada perempuan yang mau dipegang bahkan sejengkal kulitnya oleh tuan bertanda kepemilikan. Betina melakukan itu semua, bahkan ketika tahu tuan sudah bernama. Kau kata perempuan itu "betina" sebab mereb...