Kau



Teruntuk...

Akan tiba saatnya kita bicara ttg kehilangan dalam kebas bersama.
karena bumi akan berhenti berotasi, tak ada senja lagi, atau bahkan dirinya sendiri.

Pada akhirnya rasa percaya atau rasa skeptis sama saja. Hanya rasa-rasa yg hanya turut menambah rasa bla-bla-ku padamu, entah disebut apa dia. Mungkin rasa cinta. 

Katanya rasa cinta itu buta makanya aku masih saja punya rasa percaya.
Rasa percaya yang buta

Bumi selalu berotasi, menjejali hari dengan penanti mentari saat sore menengarai.
Tapi mentari pada senja selalu manja, selalu sesukanya. Hadir namun tiada dalam tampuk mendung, mendung di akhir bulan November.

Kukata November karena ia penuh banyak rasa, rasa yg kucipta hingga rasa jengahmu menjejali hati.

Hati, Hatimu. Hatimu yang berkata "Hingga kini aku tetap mentari sore hari,"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersenandung Bersama Ibu Pertiwi

Nanar

Perempuan Tua