Serpihan Surga itu Bernama Gombong
![]() |
Pantai Menganti, Gombong, Kebumen. Doc : Pribadi. |
Serpihan surga itu telah jatuh di
Indonesia. Salah satunya tercecer di sebuah wilayah tengah Pulau
Jawa. Di sebuah kabupaten kecil yang belum banyak dikenal orang,
Gombong, Kebumen.
Anda tak perlu punya banyak tabungan
untuk menikmati pantai dengan sunset yang romantis layaknya Bali.
Gombong bisa menghadirkannya dalam porsi hemat budget. Bahkan, tak
hanya satu pantai yang bisa dinikmati. Kabupaten ini punya banyak
pantai yang bisa Anda lancongi seharian penuh, karena jaraknya yang
berdekatan.
Ulasan pertama menyambangi Pantai
Menganti, jalan menuju
pantai ini cukup berliku. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi
beroda empat, maka ada baiknya memastikan pengemudinya cukup handal
untuk membolak-balikkan kemudi mobil.
Sepanjang jalan
menuju pantai ini, Anda akan melewati spot pantai-pantai lain yang
mungkin bisa ikut diicip saat pulang nanti. Jangan tergoda untuk
mampir ke pantai-pantai ini terlebih dulu, karena Pantai Menganti
merupakan pantai paling apik dan paling jauh letaknya. Ini masalah
efisiensi waktu, untuk ke pantai ini Anda butuh waktu sekitar 2 jam
dengan kendaraan beroda dua, atau mungkin bisa sampai 3 jam dengan
kendaraan roda empat.
Saat sampai nanti,
Anda sudah dapat melihat keindahan Pantai menganti dari jalanan yang
berbukit. Cukup dari atas bukit, gambar yang instagramable sudah bisa
didapat. Hanya perlu uang selembaran Rp 10 ribu saja untuk dapat
masuk ke pantai ini. Namun, untuk dapat menikmati cipratan airnya,
Anda harus menuruni undakan-undakan terlebih dahulu.
Sebabnya, Pantai
Menganti ini terletak di bawah bukit. Tapi, tak perlu takut kelelahan
karena harus naik turun bukit, di setiap undakan, pengelola sudah
menyiapkan gazebo-gazebo kecil yang bisa dimanfaatkan untuk tempat
beristirahat.
Jika sudah sampai
di bawah pantai, jangan langsung puas dengan pemandangan yang
menakjubkan. Bergegaslah ke tanjung di bawah penginapan sekitar
pantai, namanya Tanjung Mengoneng. Tunggu sampai waktu matahari
terbenam dan Anda akan mendapati kolaborasi ciamik dari irama deburan
ombak dan lukisan oranye di batas langit.
![]() |
Penginapan di Tanjung Mengoneng. Doc : Pribadi |
Puas berfoto di
Menganti, jangan lupa menyempatkan diri mengicip beragam santapan
laut hasil tangkap nelayan sekitar. Rasanya perlu diacungi jempol,
saangat fresh dan gurih, mungkin karena ikan-ikan yang disuguhkan
baru mati sekali. Tidak seperti ikan-ikan yang di pasar yang sudah
mati ratusan kali.
Ditemani dengan
beragam bakaran ikan, cumi, dll, Anda juga bisa memesan es kelapa
muda dengan campuran gula merah asli. Harga untuk kesemuanya bisa
dibilang sangat murah, dua porsi makan dengan lauk cumi, ikan bakar,
sayur kangkung, tempe mendoan, dan es kelapa muda hanya dibanderol Rp
80 ribu saja.
Sudah selesai
menghabiskan waktu di Menganti, Anda bisa bergegas menikmati pantai
lain di Kabupaten Gombong. Rata-rata pemandangan di tiap pantai di
sana setiap pagi dan sore menyuguhkan lukisan yang hampir sama:
Keindahan gradasi warna merah-oranye-kuning di tapal langit, dan
tentu saja warna hijau-biru air laut yang menggemaskan.
Di beberapa spot
pantai, ada pengelola yang sudah menambahkan berbagai properti untuk
wisatawan berfoto ria. Seperti yang ada di Pantai Patemon, sebuah
kapal, papan berbentuk hati berwarna merah jambu, dan jembatan
gantung sudah disiapkan. Untuk bisa berfoto dengan semua properti,
pengunjung cukup membayar Rp 20 ribu.
Tak hanya pantai,
di Gombong, Anda juga bisa menikmati wisata susur goa di beberapa
tempat dan wisata sejarah di Benteng Van Der Wijk. Karena jalanannya
yang lumayan terjal untuk menyusur goa dan naik turun bukit sebelum
ke pantai, pastikan Anda tidak menggunakan flat shoes atau sandal
jepit!
![]() |
Benteng Van Der Wijk. Doc : Pribadi |
Wisata Kuliner
Gombong bisa
dibilang sebagai paket wisata lengkap. Selain pantai yang apik, goa
yang masih asri, dan wisata sejarah Benteng Van Der Wijk. Bagi Anda
yang doyan makan boleh mengitari kabupaten ini untuk dapat
makanan-makanan enak tapi murah meriah.
Pertama, cobalah
Sate Gombong, ada yang disiapkan dengan daging kambing, tapi ada juga
yang berbahan ayam. Bedanya, saus yang dipadankan terbuat dari tauco,
rasanya manis dan gurih. Harganya cuma Rp 12 ribu seporsi isi 10
tusuk, sudah lengkap dengan lontong.
Jika Anda menginap
di sekitaran Pasar Gombong, ada baiknya juga mencoba Bebek Rica-rica
yang dijual di tenda sederhana depan pasar. Selain dagingnya yang
empuk, bebek ini juga kaya akan rasa rempah dan aroma daun kemangi
dan jauh dari kata amis.
Di warung yang
sama juga menyajikan pecel ayam, jangan salah, bukan ayam potong yang
disuguhkan melainkan ayam kampung yang terkenal gurih. Kesemua sajian
baru disiapkan saat dipesan konsumen, bahkan sambel dan
bumbu-bumbunya baru diulek saat itu juga. Jadi, harap bersabar
apabila waktu penyajiannya cukup lama.
Tapi, waktu tunggu
masakan yang lama akan segera terbayar dengan rasa gurih dan nikmat
dari masakan. Walau untuk menikmati manu-menu tersebut agak lebih
mahal dibanding warung makan biasa, yakni Rp 40 ribu seporsi tapi
Anda tak akan menyesal setelah mengicipinya.
![]() |
Pantai Patemon. Doc Pribadi |
Transportasi dan Penginapan
Jika ingin
berlibur ke daerah ini bersama keluarga, ada baiknya Anda membawa
mobil pribadi karena jarak antara wisata goa, pantai, dan Benteng Van
Der Wijk lumayan berjauhan. Atau, jika hanya pergi berdua dengan
pasangan, Anda dapat menggunakan transportasi kereta api dan turun di
stasiun Gombong.
Setelahnya, Anda
bisa mencari tempat persewaan motor ataupun mobil di Kebumen. Cari
saja secara online lalu minta diantarkan ke stasiun Gombong atau
tempat penginapan Anda. Tak perlu jauh-jauh mencari tempat menginap,
sebab di sekitar stasiun juga sudah tersedia beragam hotel dan
penginapan.
Harganya mulai Rp
40 ribu per kamar dengan single bed dan hanya dilengkapi fasilitas
kamar mandi dalam. Cocok untuk para backpacker yang ingin berwisata
seorang diri. Hingga kamar mewah di Hotel seharga Rp 300 ribu lengkap
dengan fasilitas AC, televisi, kamar mandi bath up, dan sarapan.
Cukup murah bukan?
Kalau bisa ke Gombong dengan rasa Bali versi sunyi. Buat apa
jauh-jauh menyebrang selat untuk bertemu lagi dengan hingar bingar
kota?
Komentar
Posting Komentar